5 Perubahan Pada Wanita Setelah Melahirkan, Suami Jangan Kaget Ya
Perubahan pada Istri Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, istrimu akan mengalami beberapa perubahan secara fisik dan mental. Berikut ini adalah penjelasan tentang apa saja yang dialami oleh sang istri:
1. Bentuk tubuh tidak seperti dulu
Kehamilan membuat tubuh istrimu mengalami kenaikan berat badan yang tidak bisa langsung turun usai melahirkan. Ditambah lagi stretch marks dan bekas jahitan yang bisa membuatnya tidak percaya diri, depresi, atau kehilangan gairah.
Kamu jangan membiarkan istrimu larut dalam kesedihan begitu saja. Cobalah untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dengan memuji fisiknya atau membelikannya lingerie agar dia merasa cantik dan seksi.
2. Hormon estrogen berkurang
Usai melahirkan, kadar hormon estrogen di tubuh istrimu dapat menurun hingga membuat vaginanya kering karena produksi cairan vaginanya berkurang. Hal ini bisa mengurangi kenikmatan dan membuat istrimu sakit saat bercinta.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba posisi woman on top. Dengan begitu, dia bisa mengatur penetrasi. Untuk mengurangi rasa nyeri saat penetrasi seks, coba gunakan pelumas vagina.
Perubahan hormon juga bisa disebabkan oleh faktor depresi yang terjadi usai melahirkan. Selain membuatnya tidak bergairah untuk bercinta, hal ini bisa juga membuat istri dirundung kesedihan.
3. Perubahan pada vagina
Jika istrimu melahirkan secara normal, dinding vaginanya dapat meregang, lebam, dan bengkak. Hal ini bisa membuatnya kurang merasakan gesekan saat penetrasi. Akibatnya, istri menjadi sulit terangsang dan kenikmatan bercinta menjadi berkurang.
Biasanya kondisi vagina dapat kembali normal dalam beberapa waktu. Untuk membantu proses pemulihan vagina, kamu bisa menyarankan istrimu untuk melakukan senam Kegel.
4. Efek menyusui pada tubuh istri
Saat menyusui, tubuh istrimu memproduksi hormon prolaktin. Hormon ini merangsang produksi ASI dan mungkin juga bisa menurunkan libidonya. Hormon estrogen yang bisa memicu produksi cairan pelumas alami pada vaginanya juga dapat menurun saat menyusui.
Jika dahulu payudara menjadi bagian sensitifnya, maka saat menyusui, area ini mungkin sudah tidak memberikan efek rangsangan lagi baginya. Dia juga mungkin merasa tidak nyaman ketika payudaranya disentuh akibat rasa nyeri yang dia rasakan selagi masa menyusui.
Kegiatan menyusui juga bisa menguras energinya, baik secara fisik maupun emosional. Hal ini bisa mengurangi keinginannya untuk bercinta.
5. Kelelahan karena harus mengurus bayi
Memiliki bayi dapat menguras tenaganya. Bayangkan saja, istrimu harus menyusui Si Kecil tiap 2 atau 3 jam, mengganti popok, atau menggendongnya. Hal ini bisa membuatnya lelah dan kurang tidur, hingga berdampak pada hasratnya untuk bercinta.
Kamu juga mungkin merasakan kelelahan setelah menjadi seorang ayah. Namun, pria mungkin masih bisa memiliki hasrat untuk bercinta. Pria bisa lebih siap secara fisik dan mental untuk bercinta, sementara wanita tidak bisa seperti itu. Wanita butuh ngobrol dan mendapat rangsangan agar dia bisa bergairah untuk berhubungan intim.
Agar kehangatan kalian tetap terjaga, kamu bisa mencoba untuk berhubungan seksual ketika Si Kecil sedang tidur atau saat pagi hari.
Jika istrimu memang belum siap untuk berhubungan intim, kamu jangan memaksanya. Ingat, kondisi ini hanya sementara saja, kok.
Lagipula untuk membangun kehangatan di antara kalian berdua tidak selalu harus dengan penetrasi. Kamu masih bisa bercumbu dengannya, seperti berciuman, berpelukan, atau melakukan pijatan sensual.
sumber: dr. Kevin Adrian - alodokter.com